Minggu, 15 September 2024

Jembatan di Desa Kebo Butuh Perhatian Serius Sebelum Ada Korban


Soppeng,- Ketikterkini.com | Salah satu jembatan tepatnya diwilayah Desa Kebo yang menghubungkan ke pasar Pallapau Desa Baringeng butuh perhatian serius dari pemerintah. 


Hal itu disebabkan adanya kerusakan yang cukup parah dan mengkwatirkan yang terjadi pada jembatan tersebut. 


DPD Lembaga Swadaya Masyarakat  Aliansi Pemantau Kinerja Aparatur Negara (LSM-APKAN) Jamaluddin Menyatakan, " Saya telah menyampaikan kepada Dinas PUPR Kabupaten Soppeng terkait dengan kerusakan jembatan tersebut, namun sampai saat ini belum ada tindakan dari pihak terkait, " Katanya. 


Lebih lanjut menjelaskan, " Kondisinya sangat mengkwatirkan dan dapat membahayakan pengendara, sebab pasangan cor beton dibawah jembatan terlihat tidak berfungsi lagi untuk menahan beban tonase tinggi. 


"Maka dari itu, sebelum ada korban , diminta kepada pihak terkait segera melakukan perbaikan pada jembatan di Desa Kebo sebelum menelan korban, " Pintanya. Minggu (15/9/2024).


Melalui tayangan ini, belum ada hasil konfirmasi dari pihak terkait. 


(Firman) 

Sabtu, 14 September 2024

Diduga Ada Fee Akibatkan Proyek P3A Tidak Maksimal, APH Diminta Lakukan Tindakan


Soppeng,- Ketikterkini.com | Diduga kuat ada fee atau storan dibalik proyek Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) sehingga pelaksanaan proyek irigasi dikerjakan kurang maksimal. Dalam hal ini pihak Aparat Penegak Hukum (APH) khususnya pihak Polres Soppeng bersama Kejaksaan Negeri Soppeng melakukan tindakan tegas terhadap pelaku tersebut. 


Betapa tidak, proyek irigasi P3A diketahui mempunyai anggaran yang cukup fantastik dengan perbandingan volume kegiatan,  yaitu Rp. 195.000.000,- dengan ukuran sepanjang kurang lebih 300 meter. 


Namun, anggaran sebanyak itu tidak dipergunakan secara keseluruhan untuk pelaksanaan kegiatan proyek. Melainkan berdasarkan informasi dari berbagai sumber, anggaran tersebut ada potongan atau lebih dikenal dengan sebutan,  ada kewajiban storan sebanyak Rp. 40.000,- jutaan  Bahkan ada storan lain'nya. 


Ironisnya lagi, proyek tersebut seharusnya dikerjakan secara swakelola. Namun ketua kelompok hanya dijadikan tamen, dengan pencairan anggaran melalui Norek kelompok. 


Dengan adanya komitmen untuk diperjual belikan  proyek P3A ini , pelaksanaan kegiatan proyek irigasi P3A dikerjakan secara tidak maksimal alias asal jadi,  demi untuk merebut keuntungan masing - masing kelompok oknum. 


Maka dari itu, demi untuk menghindari terjadinya penyalahgunaan anggaran pada proyek P3A di wilayah Soppeng. Masyarakat meminta pihak APH melakukan tindakan tegas terhadap pelaku yang memperjual belikan proyek tersebut, dengan mengatasnamakan bantuan masyarakat. Namun, hanya kelompok tertentu yang meraup keuntungan. 


(Firman)

Jumat, 13 September 2024

Sanksi Menanti Pangkalan Gas Melon Yang "Nakal" di Soppeng


Soppeng,- Ketikterkini.com | Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koprindag Kabupaten Soppeng menyatakan secara tegas dan akan memberikan Sanksi terhadap Pangkalan Gas Melon 3 Kg yang "Nakal" di Kabupaten Soppeng. 


Hal itu diungkapkan lansung oleh Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koprindag Kabupaten Soppeng saat ditemui oleh sejumlah awak media. Jumat, (13/9/2024). 


"Kami akan melakukan tindakan tegas dan mencabut surat izin dari pangkalan yang " Nakal"  apa bila terbukti melakukan pelanggaran, dan menjual harga Gas 3 Kg diatas harga yang telah ditentukan, tidak sesuai harga (HET) . Pihak kami akan turun lapangan melakukan pantauan, " Tegasnya. 


Sementara, tidak lama ini telah ditemukan salah satu Pangkalan dari wilayah Kecamatan Marioriwawo mengantar di wilayah Kecamatan Lalabata menggunakan mobil Pick Up dengan puluhan tabung gas melon 3 Kg dengan harga Rp. 20.000 per satu tabung gas. 


" Iya, saya menjual dengan harga Rp. 20.000 per tabung gas melon 3 Kg, dan pangkalan saya berada di Takkalalla Marioriwawo. Bahkan saya memiliki beberapa langganan dari berbagai wilayah di Soppeng, ada di Kecamatan Marioriawa dan Kecamatan Lilirilau. Bahkan saat ini, saya mendapatkan pesanan ratusan tabung gas, " Katanya. 


(Firman) 




Diduga Lemahnya Pengawasan Dari Dinas Terkait, Harga Tabung Gas Melon 3 Kg Melonjak Tinggi


Soppeng, - Ketikterkini.com | Diduga lemahnya pengawasan dari pihak terkait harga gas melon 3 Kg melonjak tinggi , sehingga masyarakat menjerit.

Hal itu, terungkap setelah awak media lokal Soppeng melakukan investigasi mendalam diwilayah Soppeng baru - baru ini.

Ditemukan salah satu Pangkalan dari Kecamatan Marioriwawo mengakui, telah menjual dengan harga Rp. 20.000 , serta melayani pengecer dari berbagai Kecamatan se Kabupaten Soppeng.

Berbagai sumberpun menyatakan, " Kami selaku masyarakat merasa kesulitan mendapatkan Gas 3 Kg, selain susah didapatkan, harga juga telah melambung tinggi.

" Bahkan kami sering membeli di pengecer dengan harga Rp. 25.000 per satu tabung 3 Kg. Untuk harga Gas Melon satu bulan terakhir ini bervariasi harganya, biasa juga ada yang menjual dengan harga Rp. 28.000 , " Lanjutnya lagi.

Sementara ,Kepala Bidang Perdagangan Kabupaten Soppeng di mintai tanggapan'nya terkait hal itu menegaskan, " Iye, pihak kami akan melakukan pantauan dilapangan dan akan memberikan Sanksi secara tegas apa bila terbukti melakukan pelanggaran, " Tegasnya, jumat (13/9/2024).

(Firman)

Selasa, 10 September 2024

Jalan Menuju Desa Bonto Somba Maros Ibarat Kumbagan Kerbau, Pemerintah Jangan Tutup Mata dan Tuli


Maros,- Ketikterkini.com | Ketua Persatuan Jurnalis Indonesia (PJI), Akbar Hasan Daeng Polo, mendesak pemerintah daerah dan perintah Provinsi dan pusat untuk segera memperbaiki kondisi jalan penghubung antar desa di Desa Bonto Somba, Kabupaten Maros.Jangan tutup mata dan tuli melihat kondisi jalan Tersebut 

Jalan yang menjadi akses utama yang dapat menghubungkan kabupaten Maros dengan kabupaten Gowa Malino Tidak pernah tersentuh oleh pemerintah sejak kemerdekaan Republik Indonesia, Ibarat Kumbagan Kerbau

Akbar Hasan menyoroti pentingnya infrastruktur jalan dalam meningkatkan kesejahteraan warga desa. " Saya merasa terpukul melihat kondisi jalan seperti ini, 76 tahun kemerdekaan Indonesia namun masyarakat desa Bonto Somba tidak menikmati kemerdekaan itu 

Jalan yang seharusnya menjadi akses penghubung antara kabupaten Maros dengan kabupaten Gowa tidak mendapat perhatian dari pemerintah Maros dan provinsi Sulawesi Selatan,
Ketika jalan tersebut baik,bisa mempengaruhi distribusi hasil pertanian dan perekonomian desa. Ujar Akbar Polo 

Pemerintah dan anggota dewan yang terpilih Mulai dari Kabupaten sampai pusat, harus berjuang segera bertindak untuk memperbaiki jalan ini," ujarnya dalam pernyataan yang diterima media.ini

Warga setempat telah lama mengeluhkan kondisi jalan yang penuh lubang dan becek saat musim hujan, sehingga menyulitkan kendaraan untuk melintas. 

"Saya hampir mati akibat melewati jalan ini mengendarai motor trail,untung saya masih beruntung karena masih diberikan umur panjang oleh Allah SWT," tambahnya  

Akbar Hasan berharap pemerintah, kabupaten maupun provinsi, dapat merespons dengan cepat dan memperbaiki jalan tersebut.

"Jalan penghubung antar desa ini adalah urat nadi bagi masyarakat Desa Bonto Somba kec Tompo Bulu Maros dan sekitarnya. Perbaikan infrastruktur ini harus menjadi prioritas agar aktivitas warga berjalan lancar," tutupnya.

Pemerintah Kabupaten Maros sendiri belum memberikan tanggapan resmi terkait permintaan ini, namun masyarakat berharap adanya tindakan nyata dalam waktu dekat.(**)

Senin, 09 September 2024

Proyek Pengendalian Banjir Sungai Walanae Diduga Gunakan Batu Rapuh


Wajo, - Ketikterkini.com | Proyek pekerjaan pengendalian banjir sungai Walanae - Cendranae di Kabupaten Wajo diduga gunakan batu rapuh alias tidak berkwalitas. 


Proyek tersebut beralokasi diwilayah Desa Ujung Pero, Kecamatan Sabbang Paru, Kabupaten Wajo dengan jumlah nilai anggaran sebanyak Rp. 17.774.508.000,- dari APBN Tahun anggaran 2024 ini. Dengan melibatkan PT. TANTUI ENAM KONSTRUKSI selaku Pelaksana Kegiatan. 


Anggaran yang cukup fantastik, namun pelaksanaan kegiatan terkesan asal jadi. 


Betapa tidak, berdasarkan pantauan mendalam dari media lokal dilokasi kegiatan, terlihat secara kasat mata bahwa , batu yang digunakan untuk penguatan tebing sungai walanae dinilai berkwalitas rendah yang mudah hancur. 


Bukan hanya kwalitas batu, bahkan batu yang digunakan banyak berukuran kecil. Yang semestinya menggunakan batu gajah yang berukuran besar. 


Kendati demikian, Hasan selaku pelaksana kegiatan dimintai keterangan'nya menjelaskan, " Oiya kanda, batu yang kami gunakan untuk penguat tebing sungai, itu berasal dari Soppeng. Dan kami yakin semua sesuai dengan spek dengan kwalitas yang bagus, untuk ukuran kecil kami gunakan untuk menutupi ronggah dari pasangan batu besar, "jelasnya, minggu (8/9/2024).


Penulis : Firman

Minggu, 08 September 2024

Pelaksanaan Proyek 17 Milyar di Wajo Dipertanyakan


Wajo,- Ketikterkini.com | Proyek pekerjaan pengendalian banjir sungai walanae - Cendranae Kabupaten Wajo dengan nilai anggaran mencapai Rp. 17.774.508.000.- patut dipertanyakan. 


Yang mana proyek tersebut dinanai melalui Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) tahun 2024 , melalui kementerian pekerjaan umum dan perumahan rakyat, Direktorat Jendral Sumber Daya Air Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jenneberang. Melibatkan PT. TANTUI ENAM KONSTRUKSI selaku pelaksana kegiatan, dengan konsultan pengawasan, CV. INTISHAR KARYA. 


Pantauan mendalam dari tim media lokal dilokasi kegiatan, terlihat pancang yang digunakan untuk penahan batu tebing menggunakan pohon kelapa. 


Hal tersebut dinilai tidak akan bertahan lama untuk menahan beban batu tebing di sungai walanae. 


Sementara, Hasan selaku pelaksana kegiatan ditemui oleh media menjelaskan. " Iya betul pak, kami menggunakan pohon kelapa disana, dan untuk batu penguat tebing, hanya sekitar 100 meter saja, " Jelasnya. 


(Firman)

Telan Anggaran Rp. 6 Milyar Lebih, Pasar Tanalle Runtuh Pada Bagian Atap


Soppeng, - Ketikterkini.com | Proyek pekerjaan bangunan pasar Tanalle yang masih terbilang baru , telah mengalami keruntuhan pada bagian atap samping. Bahkan, terpantau pada bagian dinding bangunan banyak mengalami keretakan yang cukup siknifikan. 


Dengan kejadian yang mengejutkan itu,  pelaksanaan pada proyek milyaran tersebut diduga kuat tidak mengutamakan kwalitas mutuh bangunan seperti yang diharapkan. Melainkan berkesan untuk meraup keuntungan. 


Pada hal, proyek bangunan pasar tersebut telah rampung pada akhir bulan November tahun 2022 lalu. Dengan nilai anggaran Rp.6 milyar lebih, yang didanai melalui  Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).


Bangunan pasar Tanalle beralokasi di wilayah Dusun Walattasi  Jl. Poros Bulu Dua Barru, Desa Watu,  Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng. 


Keterangan dari salah satu warga yang ditemui oleh awak media baru - baru ini, " Bagaimana tidak runtuh kalau baut penahan yang digunakan hanya baut delapan, tentu tidak mampu menahan beban seperti atap samping pasar itu, " Katanya, senin (2/9/2024). 


Lebih lanjut mengatakan,  " Waktu atap runtuh,  tidak ada hujan serta  angin kencang kok, tiba - tiba runtuh dengan sendirinya. Beruntung tidak ada korban jiwa, " Sebutnya lagi. 


"Bahkan saya pernah naik keatas plafon, waktu itu, saya jatuh bersamaan dengan plafon dan sempat dirawat di Puskesmas selama satu bulan lamanya, " Tutupnya. 


Melalui tayangan media ini, pihak pelaksana kegiatan masih berusaha untuk dikonfirmasi oleh awak media untuk kelarifikasi . 


(Firman)

Senin, 26 Agustus 2024

Proyek Jembatan Dao'e Desa Sering Dipersoalkan



Soppeng, - Ketikterkini.com | Pekerjaan proyek pembangunan Jembatan Dao'e di Desa Sering wilayah Kecamatan Donri - Donri Kabupaten Soppeng dipersoalkan.


Pasalnya, Abutmen atau penahan timbunan material pada sayap kanan Jembatan masih belum di siar. Bahkan pembesian pada pengecoran balok masih jelas terlihat pada bangunan Jembatan.


Hal itu juga disebutkan oleh sumber yang dipercaya. Bahkan menurutnya, hal itu harusnya menjadi perhatian Aparat Penegak Hukum (APH) agar melakukan penyelidikan terhadap proyek tersebut , “Ucapnya.


Sementara Andi Ariyanto , Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), yang sekarang menjabat jadi Sekertaris Dinas PUPR Kabupaten Soppeng saat ditemui oleh media ini menjelaskan, " Nanti kami hubungi kembali pihak kontraktornya, karena pihak kontraktor dalam laporan nya telah rampung semua, " Tegasnya.


" Meski masa pemeliharaan telah berakhir namun, mereka tetap harus bertanggung jawab terhadap bangunan Jembatan Sering. Apa bila benar masih ada item kegiatan tidak dirampungkan, " Sebutnya lagi. Senin, (26/8/2024).


Masih lanjut menjelaskan, " Proyek Jembatan Dao'e Sering, didanai melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Dinas PUPR Kabupaten Soppeng pada tahun anggaran 2022 lalu. Dengan jumlah anggaran Rp. 7 milyar lebih, yang dilaksanakan oleh CV. ADHE UTAMA.


(Firman)

Minggu, 25 Agustus 2024

Awasi !! Proyek 39 Milyar Danau Tempe Wilayah Soppeng


Soppeng, - Ketikterkini.com | Diperlukan pengawasan yang lebih ketat terhadap pekerjaan proyek revitalisasi, atau pengerukan danau Tempe pulau satu wilayah Soppeng yang menelan anggaran senilai Rp. 39 milyar lebih. 


Betapa tidak, pelaksanaan proyek dengan anggaran sebesar itu dapat dikhawatirkan untuk penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) Subsidi. 


Selain dari itu, berdasarkan investigasi media lokal baru - baru ini, dengan ketiadaan direksi ket disekitar lokasi kegiatan. 


Wilson, pelaksana kegiatan saat ditemui oleh awak media menjelaskan, " Untuk direksi ket itu kantor kami juga jadikan direksi ket. Sedangkan penggunaan BBM pihak kami menggunakan BBM non subsidi yaitu, Industri dari Makassar  , " Katanya. 


Diketahui, proyek tersebut didanai melalui Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) tahun 2024 dengan jumlah anggaran Rp. 39.222.475.607 yang dilaksanakan oleh, PT. MITRA CLASEM RAYA yang melibatkan PT. BINTANG TIRTA PRATAMA selaku Konsultan Supervisi. 


(Firman)

Kamis, 22 Agustus 2024

*Terkait Pembangunan Pasar Sentral Soppeng, LHI Segera Berkordinasi dengan IPH*


Makassar, - Ketikterkini.com | 22 Agustus 2024* – Pembangunan Pasar Sentral Soppeng, yang didanai oleh dana PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional) sebesar Rp 23 miliar pada tahun 2022, dinilai sebagai contoh pemborosan anggaran yang mencolok. Proyek yang diharapkan dapat mempercepat pemulihan ekonomi pasca-pandemi ini selesai pada Oktober 2023, namun saat ini terpantau dalam kondisi yang memprihatinkan.


LAK-HAM INDONESIA (LHI) mengkritik keras proyek ini dengan menyebutnya sebagai mubazir dan terkesan mangkrak. Menurut laporan terbaru dari Tim Monitoring dan Investigasi LHI menemukan bahwa hampir seluruh lods pasar kosong dan tidak digunakan. 


"Hanya beberapa pedagang yang menempati loda pasar. Sisa area pasar terlihat terbengkalai," kata Cambang dalam keterangan pers.


Lebih lanjut, Cambang mengungkapkan adanya kerusakan yang signifikan pada infrastruktur pasar, seperti atap platform yang sudah rusak dan bolong, serta lantai bangunan yang retak.

 "Kami menduga proyek ini dikerjakan asal-asalan dengan minimnya perencanaan. Dana sebesar Rp 23 miliar seharusnya dapat digunakan untuk menggerakkan ekonomi masyarakat secara maksimal, namun kenyataannya justru terlihat mubazir," tambah Cambang.


Kondisi ini memunculkan kekhawatiran serius mengenai transparansi dan akuntabilitas pengelolaan dana. LHI berencana meminta perhatian institusi penegak hukum untuk melakukan investigasi mendalam mengenai proyek ini. 


"Kami tidak ingin anggaran sebesar ini disalahgunakan oleh oknum tertentu. Asas manfaat dari proyek ini sama sekali tidak terlihat," tegas Cambang.


Publik berharap agar langkah tegas diambil untuk memastikan bahwa dana negara digunakan dengan efektif dan transparan. Kasus ini menjadi contoh nyata betapa pentingnya pengawasan dan akuntabilitas dalam setiap proyek pembangunan yang dibiayai oleh anggaran negara.

Rabu, 21 Agustus 2024

APH Diminta Lidik Proyek 10 Milyar Jembatan Dao'e Sering


Soppeng, - Ketikterkini.com | Masyarakat meminta kepada pihak Aparat Penegak Hukum (APH) , tentunya Kejaksaan Negeri Soppeng untuk melakukan penyelidikan terhadap proyek Jembatan Dao'e di Desa Sering.


Proyek Jembatan Dao' e di wilayah Desa Sering, Kecamatan Donri - Donri, Kabupaten Soppeng dikerjakan pada tahun anggaran 2022 lalu, yang didanai melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Dinas PUPR Kabupaten Soppeng dengan jumlah anggaran senilai Rp. 10 milyar lebih. 


Menurut keterangan dari sumber, " Abutmen atau penahan timbunan pada sayap kanan Jembatan masih ada yang belum di siar, " Katanya kepada awak media. Rabu, (21/08/2024). 


Masih lanjut menjelaskan, " Bahkan dari beberapa bagian Abutmen juga sudah mulai retak. Hal itu dapat mengkhawatirkan untuk jangka panjang pada Jembatan. 


" Parahnya lagi, kini masih terlihat pembesian'nya pada item pekerjaan pengecoran balok. Hal itu menjadi tanda tanya terhadap pelaksanaan proyek tersebut, pada hal anggaran yang digunakan Rp. 10 milyar lebih, " Lanjutnya lagi. 


Melalui tayangan media ini, awak media masih berusaha melakukan konfirmasi kepada pihak terkait. 


Penulis : Firman

© Copyright 2022 KETIK TERKINI | All Right Reserved